ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN Makalah Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Profesi Keguruan yang Dibina Oleh Ibu Erwin Qodariah, oleh Mardijah 201210060311016 Mawarita Rasyid 201210060311021 Rifna Dwi Hapsari 201210060311022 Shara Jannati 201210060311025 Eka Indriani 201210060311040 Riska Dwi Yelanitasari 201110060311015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN KOMPUTASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa pula shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih kepada Bu Erwin, selaku dosen pembimbing Matakuliah Profesi Keguruan yang berkenan membimbing kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Makalah ini mengupas “Administrasi Pendidikan dalam Profesi Keguruan”, melalui makalah ini kami mencoba memaparkan pengertian, fungsi, lingkup, bidang garapan administrasi pendidikan, serta pelaksanaan peran guru yang memerlukan bantuan dari pemahaman dan keterampilan dalam administrasi pendidikan di sekolah”. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat seluas-luasnya terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik khususnya. Malang, 2 November 2013 Tim Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1 BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................................2 A. Pengertian dan Konsep Administrasi Pendidikan......................................................................2 1. Pengertian Administrasi Pendidikan......................................................................................2 2. Konsep Administrasi Pendidikan...........................................................................................3 B. Fungsi Administrasi Pendidikan................................................................................................7 1. Tujuan Pendidikan Menengah...............................................................................................7 2. Proses sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah.......................................................8 C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah...............................................11 D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan.........................................................................12 BAB III PENUTUP.............................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai tenaga kependidikan khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan amat penting karena pemahaman tentang latar kerja guru. Wawasan itu dapat membantunya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Dalam hal ini setidaknya para tenaga kependidikan memahami pengertian, fungsi, lingkup bidang garapan administrasi pendidikan, serta pelaksanaan peran guru yang memerlukan bantuan pemahaman dan keterampilan dalam administrasi pendidikan. Untuk itu perlu dipahami pula peranan administrasi pendidikan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional serta peranan pendidikan administrasi pendidikan dengan pencapaian tujuan sekolah. B. Rumusan Masalah a. Apa yang dimaksud dengan adminsitrasi pendidikan? b. Apa fungsi administrasi pendidikan? c. Bagaimana ruang lingkup garapan administrasi pendidikan? d. Bagaimana peranan guru dalam administrasi pendidikan? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah 1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan 2. Untuk memahami fungsi administrasi pendidikan 3. Untuk memahami lingkup garapan administrasi pendidikan 4. Untuk memahami peranan guru dalam administrasi pendidikan 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian dan Konsep Administrasi Pendidikan 1. Pengertian Administrasi Pendidikan Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan dengan meninjaunya dari berbagai aspeknya. Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengetian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, penilaian. Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem adlah keseluruhan yang terdiri dari bagian itu berinterksi dalam suatu untuk merubah menjadi keluaran Keempat, administrsi pendidikan juga dapat dilihat dari segi memanjemen jika administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju pad usaha untuk melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujaun pendidikan sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi pemborosan. Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi pendidikan di lihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu apakah ia dapat melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sung tulodho dalam pencapaian tujuan pendidikan. Keenam, administrsi pendididkan juga dapa dilihat dari proses pengambilan keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok oranga bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam masalah dan ia haru memecahkan masalah itu. Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu. Kedelapan, administrasi seringkali di artika dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat menyatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan. 2 2. Konsep Administrasi Pendidikan Untuk memahami konsep-konsep yang erat hubungannya dengan administrasi pendidikan di sekolah kita perlu menelusuri konsep sistem pendidikan nasional, dan sekolah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional itu. a. Sistem Pendidikan Nasional Barangkali cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan nasional adalah dengan membaca definisi sistem pendidikan nasional itu dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Supaya otentik dan tidak keliru, ada baiknya dikutip langsung Bab I Pasal 1 Ayat 3 Undang-undang tersebut, sebagai berikut “Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan.” Dalam penjelasan undang-undang tersebut, dikemukakan bahwa sebutan sistem pendidikan nasional merupakan perluasan dari pengertian sistem pengajaran nasional seperti yang tertulis dalam Undang-undang Dasar 1945 Bab XIII, Pasal 31 Ayat 2. Perluasan ini memungkinkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tidak membatasi pada pengajaran saja, melainkan meluas kepada masalah yang berhubungan dengan pembentukan manusia Indonesia. Beberapa hal lain yang kita temukan mengenai sistem pendidikan nasional dalam undang-undang itu adalah a Sistem pendidikan nasional merupakan alat dan sekaligus tujuan yang sangat penting dalam mencapai cita-cita nasional; b sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh, dan terpadu. Semesta diartikan sebagai terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku di seluruh wilayah negara; menyeluruh diartikan sebagai mencakup semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan; dan terpadu diartikan sebagai kesalingterkaitan sistem pendidikan nasional itu dengan seluruh usaha pembangunan nasional; c pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab menteri P dan K UUSPN No. 2/89 Pasal 49. Dari pengertian itu dapat dikemukakan unsur-unsur penting dalam sistem pendidikan yang akan kita pekai sebagai titik tolak pembahasan. Pertama, sistem pendidikan nasional mempunyai satuan dan kegiatan. Saruan pendidikan adalah lembaga kegiatan belajar-mengajar yang dapat mempunyai wujud sekolah, kursus, kelompok belajar ataupun bentuk lain yang berlangsung dalam bangunan tertentu atau tidak. Yang terakhir ini misalnya satuan pendidikan yang penyelenggaraannya menggunakan sistem jarak jauh. Dengan kegiatan pendidikan yang dimaksudkan untuk semua usaha yang ditujukan dalam mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan itu dapat berlangsung dalam satuan pendidikan atau dalam unit lain yang terkait, seperti yayasan, Kantor Departemen P dan K di semua tingkat serta dalam berbagai lembaga di luar 3 Departemen P dan K, dan yang terkait atau yang menyelenggarakan usaha pendidikan. Dengan perkataan lain, kegiatan yang dimaksud merupakan kegiatan yang dilakukan oleh unsur atau komponen sistem dalam mencapai tujuan pendidikan baik sendiri-sendiri atau melalui interaksi dengan sesamanya. Kedua, sistem pendidikan nasional adalah alat dan tujuan dalam mencapai cita-cita pendidikan nasional. Sebagai alat berarti sistem itu merupakan wadah yang dialaminya terdapat kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sebagai tujuan, sistem pendidikan nasional memberikan rambu-rambu ke mana arah dan bagaimana seharusnya pendidikan nasional itu dikelola. Ketiga, sebagai suatu sistem, pendidikan nasional harus dilihat sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan kegiatan pendidikan yang ada di nusantara ini. Unsur-unsur yang membentuk sistem ini saling berkaitan satu sama lain dan saling menunjang dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional. Jika kita mengacu kepada penjelasan Undang-Undang Nomor 2/1989, maka dapat kita temukan bahwa ciri sistem pendidikan nasional itu adalah a berakar kepada kebudayaan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, b merupakan suatu kebulatan yang dikembangkan dalam usaha mencapai tujuan nasional, c mencakup jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah, d mengatur jenjang, kurikulum, penetapan kebijaksanaan terpusat dan tak terpusat, tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan, kriteria dan kedudukan penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah dan mesyarakat, kebebasan penyelenggaraan pendidikan, serta kemudahan untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan peserta didik dan lingkungan. Unsur-unsur sistem pendidikan nasional menurut Undang-Undang Nomor 2/1989 itu dapat dibedakan atas Unsur I Dasar, fungsi, dan tujuan sistem Bab I Unsur II Norma yang dipakai dalam sistem Bab III, X, XI, XII, XIII, Bab XVIII, XV, XVI, Bab XIX, Bab XX Unsur III Jenjang pendidikan Bab V Unsur IV Peserta didik Bab VI Unsur V Tenaga Kependidikan Bab VII Unsur VI Sumber daya pendidikan Bab VIII Unsur V Kurikulum Bab IX Unsur VII Organisasi Bab XIV, XV 4 Bila kita gambarkan dalam bentuk diagram, maka gambaran sistem pendidikan nasional tersebut adalah seperti pada gambar tentang skema sistem pendidikan nasional. b. Sekolah sebagai Bagian Sistem Pendidikan Nasional Telah disebutkan bahwa jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, yaitu termasuk dalam komponen organisasi. Jenjang pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan sembilan tahun, terdiri dari program pendidikan enam tahun di sekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama PP Nomor 28 Tahun 1990. Bentuk satuan pendidikan dasar terdiri atas sekolah dasar dan sekolah dasar luar biasa. Jika kita berbicara tentang sekolah menengah, maka kita berbicara tentang dua jenjang sekolah karena sekolah menengah pertama berada di jenjang pendidikan dasar, sedangkan sekolah di atas sekolah menengah pertama berada pada jenjang pendidikan menengah. Program pendidikan S1 dan LPTK Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dirancang untuk mengajar pada jenjang pendidikan menengah, meskipun dengan kurikulum yang fleksibel luwes lulusan S1 itu juga mampu mengajar pada jenjang pendidikan dasar. Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, pendidikan menengah didefinisikan sebagai pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar. Pendidikan menengah mempunyai bentuk satuan pendidikan yang terdiri atas a sekolah menengah umum, b sekolah menengah kejuruan, c sekolah menengah keagamaan, d sekolah menengah kedinasan, dan e sekolah menengah luar biasa. Sebagai suatu unsur atau komponen sistem pendidikan nasional, sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap tercapainya tujuan pendidikan nasional. Berikut ini diberikan bagan Gambar yang melihat sistem pendidikan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya. Sebagai suatu sistem, pendidikan mempunyai masukan yang diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan keluaran. Peserta didik sebagai masukan, diolah dalam proses pendidikan dan keluaran sebagai lulusan. Untuk memudahkan unsur-unsur sistem pendidikan itu diidentifikasikan sebagai unsur yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989. 5 Proses Masukan Keluaran ekolah, bahasa pengantar, penilaian, peran serta masyarakat, pengelolaan, pengawasan, ketentuan P L E U S L E U R an S T A A N D I D I K Gambar Skema Sistem Pendidikan Nasional Keterangan Kotak di sebelah kiri adalah masukan, di tengah adalah proses, dan di kanan adalah keluaran sistem pendidikan nasional. B. Fungsi Administrasi Pendidikan Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan, dalam hal ini tujuan sekolah menengah. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan administrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha mulai dari perencaan sampai pelaksaan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha tersebut Longenecker, 1964. Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. 6 1. Tujuan Pendidikan Menengah Tujuan pendidikan menengah perlu dibicarakan karena alasan sebagai berikut a. Tujuan menengah merupakan jabaran dari pendidikan nasional. b. Tujuan pendidikan menengah merupakan titik berangkat administrasi pada jenjang sekolah menengah. c. Tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolok ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu. Di dalam UU Nomor 2 Tahun 1989 itu disebutkan bahwa tujuan nasional pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang aha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan nasional tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan instituonal, yaitu tujuan untuk tiap jenjang pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 adalah peraturan yang mengatur institusi pendidikan menengah. Dalam peraturan pemerintah tersebut dinyatakan bahwa tujuan pendidikan menengah adalah a. Meningkatkan pengetahuan sisiwa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya. Di dalam pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Menengah Umum mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.. Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan ikap professional. Pendidikan Menengah Keagamaan mengutamakan penyiapan siswa dalam penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang bersangkutan. Pendidikan Menengah Kedinasan mengutamakan peningkatan pegawai negri atau calon pegawai negri dalam melaksanakan tugas kedinasan. Pendidikan Menengah Luar Biasa diselenggarakan khusus untuk siswa yang menyandang kelainan fisik atau mental. Tujuan khusus SMA mencakup bidang pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap. a. Di bidang pengetahuan 1. Memiliki pengetahuan tentang agama dan atau kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 7 2. Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar kenegaraan dan pemerintahan eui dengan UUD 1945. 3. Memiliki pengetahuan yang fungsional tentang fakta dan kejadian penting actual, baik lokal, regional, nasional maupun internasional. 4. Mengetahui pengetahuan dasar dalam bidang matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan bahasa. 5. Memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis dan jenjang pekerjaan yang ada di masyarakat serta syarat-syaratnya. 6. Memiliki pengetahuan tentang berbagai unsur kebudayaan dan tradisi national. 7. Memiliki pengetahuan dasar tentang kependudukan, kesejahteraan keluarga dan kesehatan. b. Di bidang keterampilan 1. Menguasai cara belajar yang baik. 2. Memiliki keterampilan memecahkan masalah dengan sistematik. 3. Mampu membaca atau memahami isi bacaan yang agak lanjut dalam bahasa indonesia dan bacaan sederhana dalam bahasa inggris yang berguna baginya. 4. Memiliki keterampilan mengadakan komunikasi sosial dengan orang lain, baik lisan maupun tulisan, dan keterampilan mengekspresikan diri sendiri. 5. Memiliki keterampilan olahraga dan kebiasaan olahraga. 6. Memiliki keterampilan ekurang-kurangnya dalam atu cabang kesenian. 7. Memiliki keterampilan dalam segi kesejahteraan eluarga dan segi kesehatan. 8. Memiliki sekurang-kurangnya satu jenis keterampilan untuk bekerja sesuai minat dan kebutuhan lingkungan. c. Di bidang nilai dan sikap 1. Menerima dan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 2. Menerima dan melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dianutya,serta menghormati ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dianut orang lain. 3. Mencintai sesama manusia,bangsa,dan lingkungan sekitarnya. 4. Memiliki sikap demokratis dan tenggang rasa. 5. Memiliki rasa tanggung jawab dalam pekerjaan dan masyarakat 6. Dapat mengapresiasikan kebudayaan dan tradisi nasional. 7. Percaya pada diri sendiri dan bersikap mahakarya. 8. Memiliki minat dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan. 8 9. Memiliki kesadaran akan disiplin dan patuh pada peraturan yang berlaku bebas dan jujur. 10. Memiliki inisiatif,daya kreatif,sikap kreatif,sikap kritis,rasional,dan objektif dalam memecahkan persoalan. 11. Memilik sikap hematdan produktif. 12. Memiliki minat dan sikap yang positif dan konstruksi terhadap olah raga dan hidup sehat. 13. Menghargai setiap jenis pekerjaan dan persentasi kerja di masyarakat tanpa memandang tinggi rendahnya nilai sosial/ekonomi masing-masing jenis pekerjaan tersebut dan berjiwa pengabdian pada masyarakat. 14. Memiliki kesadaran menghargai waktu. Tujuan nasional serta nasional serta tujuan institusional itu harus selalu dijadikan pedoman sekolah dan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk guru,tujuan-tujuan tersebut perlu dijabarkan lagi kedalam tujuan yang lebih sempit sehingga dapat dijadikan pedoman operasional dalam mengejar. Berturut-turut institusional itu dijabarkan secara hierarkis menjadi tujuan; kurikuler instruksional umum instruksional khusus Penjelasan macam-macam tujuan a. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu institusi, misalnya tujuan pengajaran sejarah di sekolah menengah umum. b. Tujuan instruksional, yaitu tujuan suatu pokokbahasan tertentu suatu mata pelajaran dalam suatu tingkat dan dalam suatu jenjang istitusi c. Tujan intruksional khusus, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu periode atau unit waktu tertentu dalam suatu tingkat pada jenjang institusi. 2. Proses sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan menengah dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan siklus, mulai dari perencanaan, pengorganisir, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan dan penilaian. a. Perencanaan Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tetang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraaan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber meliputi sumber manusia, material, uang dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal 9 beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah, tahap perumusan masalah, tahap penetepan tujuan, tahap identifikasi alternatif, tahap pemilihan alternatif dan tahap elaborasi alternatif. Proses perencanaan di sekolah harus dilaksanakan secara kolaboratif, artinya dengan mengikutsertakan personel sekolah dalam semua tahap perencanaan itu. Pengikutsertaan ini akan menimbulkan perasaan ikut memiliki yang dapat memberikan dorongan kepada guru dan personel sekolah yang lain untuk berusaha agar rencana tersebut berhasil. Lingkup perencanaan meliputi semua komponen administrasi pendidikan seperti yang telah disebutkan di muka, yaitu perencanaan kurikulum, kemuridan, keuangan, prasarana dan sarana, kepegawaian, layanan khusus, hubungan masyarakat, proses belajar-mengajar serta fasilitasnya dan ketatausahaan sekolah. Perencanaan pendidikan di pendidikan menengah dapat dibedakan atas beberapa kategori menurut jangkauan waktunya, timbulnya, besarnya, pendekatan serta pelakunya. Menurut jangkauan waktunya, perencanaan di pendidikan menengah dapat dibagi menjadi perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu seminggu, sebulan sampai dua tahun. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu tiga sampai tujuh tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang adalah perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan untuk jangka waktu delapan sampai dua puluh lima tahun. Pembagian waktu ini bersifat kira-kira dan tiap ahli dapat saja memberikan batas yang berlainan. Menurut timbulnya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan yang berasal dari bawah, misalnya mulai dari guru, kepala sekolah, kantor Departemen P dan K tingkat II, Kantor Wilayah Departemen P dan K sampai dengan Departemen P dan K; dan yang berasal dari atas, misalnya mulai dari pusat Departemen P dan K sampai kepada guru. Dari sudut besarannya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan makro, yaitu perencanaan pada tingkat nasional atau tingkat departemen; perencanaan meso, yaitu pada tingkat direktorat jendral, direktorat atau provinsi sampai tingkat kantor departemen kecamatan; dan perencanaan mikro, yaitu yang dilaksanakan pada tingkat sekolah atau kelas. Menurut pendekatannya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan terpadu, yaitu itu hanya melihat sumber secara terpisah-pisah perencanaan yang menyatukan semua sumber dalam rangka mencapai tujuan serta melihat penggunaan sumber itu dalam kaitannya dengan pengelolaan sekolah secara menyeluruh; dan perencanaan tercerai, yaitu hanya melihat sumber secara terpisahpisah untuk tujuan yang tertentu. Di samping itu, juga dapat dibedakan perencanaan berdasarkan program, yaitu yang didasarkan atas program yang dibuat secara menyeluruh dan perencanaan tambal sulam, yaitu perencanaan yang dibuat berdasarkan kecenderungan berdasarkan pengalaman sebelumnya saja, tanpa dilihat adanya kemungkinan perubahan. Menurut pelakunya, perencanaan dapat dibedakan atas perencanaan individual, yang dilakukan oleh guru secara sendiri-sendiri, perencanaan kelompok, dan perencanaan lembaga. b. Pengorganisasian Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang yaitu guru dan personel sekolah lainnya, serta mengalokasikan prasarana dan sarana untuk menjunjung tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk 10 di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orangorang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu. c. Pengarahan Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto 1988 memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan dilakukan individu atau kelompok dan memberikan petunjuk umum dan petunjuk khusus, baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun tidak langsung. d. Pengkoordinasian Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah. Pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara a. Melaksanakanpenjelasan singkat briefing rapat kerja c. Memberikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, umpan balik tentang hasil suatu kegiatan e. Pembiayaan Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha untuk mendapakan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut. f. Penilaian Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk a Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil, b Menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien, 11 c Memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, d Memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah. C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah Administrasi pendidikan pada pokoknya adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang,mengadakan dan memanfaatkan sumber-sumber manusia,uang, peralatan dan waktu. Tujuan pendidikan disini bermaksud memberikan arah kegiatan serta kriteria keberhasilan kegiatan tersebut. Untuk memahami apa yang telah diuraikan secara lebih baik, secara ringkas perlu ditegaskan hal-hal sebagai berikut Administrasi pendidikan menengah merupakan bentuk kerjasama personal pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan menengah. Adiministrasi pendidikan menengah merupakan suatu proses yang merupakan daur siklus penyelenggaraan pendidikan menengah, dimulai dari perencanan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilain tentang usaha sekolah untuk mencapai tujuannya. Administrasi pendidikan menengah merupakan usaha untuk melakukan system manajemen pendidikan menengah. Bila diamati lebih lanjut, ada beberapa hal penting yang menjadi ciri dari suatu organisasi sekolah, termasuk dalam pendidikan menengah . diantaranya yaitu a Adanya interaksi saling pengaruh antara berbagai unsure sekolah. Interaksi itu sendiri meliputi interaksi yang ada disekolah itu sendiri, interaksi antara sekolah dengan lembaga pendidikan lainnya, interaksi antara sekolah dengan lembaga nonpendidikan serta interaksi antara sekolah dengan masyarakat. Dalam interaksi ini mempunyai tujuan,pola serta aturan. b Adanya kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah yang sangat banyak. Untuk mudahnya kegiatan ini dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu dimensi pengajaran dan dimensi pengelolaan. Jika kedua dimensi tersebut digabungkan maka kita dapat membedakan kegiatan tersebut menjadi empat kategori pokok dan satu kategori pendukung yaitu 1 Yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus dengan pengelolaan,meliputi kurikulum,supervise 12 2 Yang berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi tidak langsung dengan pengajaran,meliputikemuridan,keuangan,sarana dan prasarana,kepegawaian, serta layanan khusus. 3 Yang tidak berhubunngan langsung baik dengan pengajaran maupun dengan pengelolaan,meliputi hubungan sekolah-masyarakathusemas dan BP3. 4 Yang tidak berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi langsung dengan pengajaran. 5 Kegiatan pendukung, yaitu pengelolaan ketatausahaan yang diperlukan oleh semua butir 1-4. D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan Pada umumnya kita mengetahui Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu yaitu sekolah. Karena sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponenkomponen yang lainya. Guru harus peka terhadap yang terjadi pada lingkunganya. Adaministrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh karena itu semua personel sekolah ataupun guru harus terlibat. Di sekolah guru berada dalam administrasi sekolah. Dalam hubungan administrasi sekolah guru di tuntut bekerja, disini guru berfungsi sebagai administrator. Sebagai administrator guru dituntut bekerja secara administratif dan teratur Dalam buku pedoman administrasi dan supervisi yang di terbitkan oleh depertemen pendidikan dan kebudayaan 1978, tertulis tugas dan bertanggung jawab guru sebagai adminitrator sbb ; 1 Menguasai program pengajaran garis-garis besar program 2 Menyusun program kegiatan mengajar 3 Menyusun model satuan pelajaran dan pembagian waktu 4 Melaksanakan tatausaha kelas, antara lain pencatatan data murid Sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 38 tahun 1992, pasal 20 yang mana dimaksudkan bahwa selain peranya untuk menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh-sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karier yang di tempuh nanti adalah menjadi pengawas , kepala sekolah atau pengelola suatu pendidikan yang lain. 13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Administrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengertian Administrasi Pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang, seperti dari sudut pandang kerja sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan. Adapun lingkup pembicaraan yang dibahas pada makalah ini bahwa administrasi pendidikan juga tergantung pada aras level tujuan pendidikan yang ingin dicapai, yaitu pada tingkat kelas sampai pada tingkat sistem pendidikan nasional. Makin luas cakupannya makin banyak yang terlibat dan makin kompleks permasalahannya. B. Saran Sebagai tenaga kependidikan, khususnya guru, wawasan tentang administrasi pendidikan amat penting karena subjek ini berbicara tentang latar kerja guru. Wawasan itu dapat membantunya mengambil keputusan yang tepat dalam melaksanakan tugasnya. 14 DAFTAR PUSTAKA Soetjipto, Raflis Cipta diakses tanggal 29 Oktober 2013 diakses tanggal 29 Oktober 2013 15Administrasiadalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif. Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami Uploaded byAfif Kurniawan 0% found this document useful 0 votes4K views11 pagesDescriptionMakalah Administrasi Pendidikan Dalam Profesi KeguruanCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes4K views11 pagesMakalah Administrasi Pendidikan Dalam Profesi KeguruanUploaded byAfif Kurniawan DescriptionMakalah Administrasi Pendidikan Dalam Profesi KeguruanFull description SOALJAWAB TENTANG PROFESI KEGURUAN Soal 1 ! Jelaskan tentang hakikat pendidikan, serta mengapa pendidikan itu sangat penting untuk kelangsungan kehidupan manusia? Jawaban! Menurut Made Pidarta (1997: 3), pada hakikatnya pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia dan membudayakan manusia. Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan out put, oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir " sistem " artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti guru-guru, staff TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan. Tantangan lembaga pendidikan sekolah adalah mengejar ketinggalan artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global, terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan dimana tamatan telah memperoleh bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai tenaga professional tingkat menengah hal ini sesuai dengan tuntunan Kurikulum SMK 2004. Tantangan ini akan dapat teratasi bila pengaruh kepemimpinen sekolah terkonsentrasi pada pencapaian sasaran dimaksud. Pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah disamping mengejar ketinggalan untuk mengatasi tantangan tersebut di atas, hal-hal lain perlu diperhatikan Ciptakan keterbukaan dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Ciptakan iklim kerja yang menyenangkan Berikan pengakuan dan penghargaan bagi personil yang berprestasi Tunjukan keteladanan Terapkan fungsi-fungsi manajemen dalam proses penyelenggaraan pendidikan, seperti PerencanaanPengorganisasian Penentuan staff atas dasar kemampuan, kesanggupan dan kemauan Berikan bimbingan dan pembinaan kearah yang menuju kepada pencapaian tujuan Adalah kontrol terhadap semua kegiatan penyimpangan sekecil apapun dapat ditemukan sehingga cepat teratasi Adakan penilaian terhadap semua program untuk mengukurkeberhasilan serta menemukan cara untuk mengatasi kegagalan.
ETIKAPROFESI KEGURUAN Dosen Rosidah, M.Si Definisi Etika: Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai Guru melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan Organisasi profesi guru: PGRI didirikan di Surakarta 25 November 1945 Misi PGRI: Misi politis/ideologi Misi persatuan organisatoris Misi profesi Misi kesejahteraan
Interviewing40 School Administrator Interview Questions With Example AnswersIf you're applying for a position as a school administrator, it can be helpful to know what kinds of questions hiring managers typically ask. Knowing what interview questions to expect can help you prepare to highlight your skills, such as managing a budget and problem-solving in an educational environment. Learning about the range of questions can also allow you to practice your responses, which may improve your confidence throughout your interview. In this article, we list general, experience-based and in-depth school administration interview questions and provide example answers to help you How To Become an Administrator for a School13 general interview questionsSchool administration positions can vary depending on the size of the school and its budget, so every interview can be different. However, there are some general questions that are likely to arise in almost any interview for the job. A hiring manager may ask you the following questions to learn more about you as a person and see if you would be a welcome addition to the organization's work cultureTell me about does the word "success" mean to you?Would you briefly describe your preferred leadership style?What do you do in your spare time?What is the most exciting thing happening in education today?What are some of your ongoing personal goals?How important is it to you that you're well-liked at work?How would you describe your last superintendent?Tell me about your personal experiences as an administrator in a do you manage your time effectively?How important is it to you to be the best at what you're doing?If we select you for this position, what can we do to help you be successful?What do you see as an immediate challenge to overcome in this position?Related Interview Question "Why Do You Want to Work for Our School District?"14 questions about admin experience and backgroundSchool administrators may have overarching business deadlines to maintain while still helping with daily operations at a school each day. Interviewers often ask experience-based questions to make sure that they're hiring someone with the experience and the temperament to do this effectively and positively. They may ask questions about your experience and background likeWhat is your educational background?Can you give us further details about your professional experience?What skills or interests of yours could benefit our extracurricular programs?What methods have you used to resolve conflicts between students?What was your biggest career disappointment? How did you overcome it?Have you ever hired anyone? Was it a successful inclusion?If I were to walk into a faculty workroom and ask teachers to describe you, what would they say?How would you involve the school's professional staff in decision-making processes?Did you make any changes to previous schools or organizations when working there?What role has the student council played at your previous institutions?In your own words, what would an effective drug policy look like for schools?Can you discuss any steps you have taken to improve the performance of a teacher?Can you name two or three books that have had an effect on your professional career? How so?Why should we hire you over other candidates?10 in-depth school administration questionsIn-depth questions are typically situational and require detailed responses. The way you answer these questions can help you showcase your key assets as a potential employee and describe the positive change you can provide a school. While these questions can vary based on the school, here are some examples of in-depth interview questions to help you know what to expectDiscuss the relationship between instructional improvement, teacher evaluation and staff is your philosophy of education? How do you apply it at work?How do we give teachers the ability to adapt instruction while still maintaining accountability?What are some ways that you would maintain services and activities without incurring extra costs? How would you reduce costs?How much responsibility for controlling students' behavior belongs to you and your teachers, and how much belongs to the parents?What steps do you think we can take to eliminate stereotyping in instructional programs?Describe your philosophy of discipline. Which methods of discipline have you completed training in?What do you expect from your students, teachers and school to maximize positive outcomes, and how do you make sure that they meet that standard?Suppose you have a new idea for parent-school communications you think can be beneficial to try. How do you implement it?How do you view our current teacher evaluation procedure? Would you change it?Related Interview Techniques To Ace Your Next Interview3 school admin interview questions with sample answersIn an interview, it's helpful to focus on communicating your qualifications and skills as clearly as possible. Your interviewer may look for examples of leadership and problem-solving skills in your answers. They may also evaluate how quickly you provide responses. Here are three questions and sample answers to assist you in formulating your own responses for an interview1. What would you do if a parent was asking for their child to receive special treatment outside of school policy?This kind of question aims to make you consider your ethical standpoint and show your problem-solving skills. Since school administrators sometimes have discussions with parents and their students, a hiring manager may ask this question to see how well you can resolve conflicts with parents. It's important to address this situation with subtlety, while still upholding the values of the educational answer "I'd speak with the parent and listen to why they asked for special treatment. If their child was present, I'd also ask them for their reasoning. Actively including them in the problem-solving process often prevents requests like this from recurring in the I'd heard their reasoning, I'd inform them that the school's policy for treatment is standard for every student, regardless of a unique situation. I'd offer to adjust the student's treatment within the framework of school policy. Then I'd inform them that the school intends to support their child to the best of its abilities."2. How would support a teacher to help them improve student success in their classes?A response to a question like this often showcases your diplomacy skills, which hiring managers typically value in candidates who assist and manage faculty. They may also ask this question to understand how you address the power dynamic between teachers and students. In your answer, consider highlighting your ability to boost productivity for both teachers and answer "My first step in this situation would be to discover what may be inhibiting student success. I'd first look at the teacher's curriculum to see if there are any unnecessary aspects that might be challenging for some students. Then I'd review these aspects to determine whether they might affect a student's ability to pass the that, I'd ask for a few minutes with one of the students performing well in that teacher's class and also meet with a student who was failing. I'd compare their experiences to learn whether they were experiencing any difference in treatment from the teacher. If these efforts didn't highlight the solution, then I would convene with the teacher to create a plan for change in the future. Together we could see if there were any opportunities for any failing students to prove their knowledge."Related How To Write an Administrative Resume3. How would you plan to involve the local community in your work here?Answers to questions like this can tell your interviewer if you're community-oriented, allowing them to assess not only your credentials but also your status as a potential community leader. This can show them you're going to be a positive addition to both the community and the answer "I think an effective way to foster community engagement is to invest in them or engage with them directly. For example, I could allow the art and theater departments to hold donations for local community events and charities at their shows. This way, the school would be actively investing in the community, which might support the school in return. I'd also inform the community about ways to support the school, such as through parental involvement, job fairs and higher turnout at events the school hosts."
JawablahPertanyaan di Bawa ini dengan Tepat dan Benar! 1. Sebagai suatu lembaga, pendidikan diperlukan administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Bagaimana Anda menjelaskan pengertian dan konsep Administrasi pendidikan serta bagaimana fungsi Administrasi pendidikan. (Bobot 20%) 2. Soal Pilihan Ganda Materi Profesi Guru1. Teknik inkuiri berbeda dengan teknik observasi. Salah satu teknik inkuiri yang nampak di bawah ini adalah....a. Guru selalu bertanya kepada siswanya tentang apa yang sedang dipikirkanb. Guru selalu melihat dan merasakan apa yang diungkapkan siswac. Memilah dan memilih materi pelajaran yang paling sesuaid. Memberikan nilai kepada siswa yang selalu merespons pelajaranJawabana. Guru selalu bertanya kepada siswanya tentang apa yang sedang dipikirkan2. Kelemahan tipe soal jawaban singkat dibandingkan dengan tipe soal uraian, adalah...a. Sulit menentukan skor secara objektifb. Lebih bersifat subjektifc. Sulit membuat butir soald. Sering kali bersifat ambiguJawaband. Sering kali bersifat ambigu3. Menyusun butir soal uraian memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain....a. Memilih topik yang akan diujikan dan mewakili seluruh materi yang telah diajarkanb. Dapat mengukur hasil belajar yang akan diujic. Merumuskan jawaban dalam bentuk homogend. Antara soal dengan jawaban memiliki kesinambunganJawabana. Memilih topik yang akan diujikan dan mewakili seluruh materi yang telah diajarkan4. Selain untuk keberhasilan proses mengajar, tes formatif juga bertujuan untuk...a. Pengolahan data hasil evaluasib. Menguji banyak fakta dalam waktu singkatc. Menguji hasil belajar yang lengkapd. Melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaranJawaband. Melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran5. Membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta didik, merupakan kewajiban guru BP dalam menjalankan profesinya. Pengertian bimbingan dan konseling berkaitan dengan kegiatan..a. Mengarahkan perilaku siswa sesuai tingkat perkembangannyab. Memberikan pandangan sesuai dengan bakat minat siswac. Menunjukkan sikap kreatif dan prinsip mandiri sesuai dengan kemampuan siswad. Memberikan pendidikan mental sesuai dengan tujuanJawabana. Mengarahkan perilaku siswa sesuai tingkat perkembangannya6. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk….1. Memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat2. Tindakan sesuai dengan kehendak hatinya3. Mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negaraa. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 1, 2 dan 3Jawabanb. 1 dan 37. Anak dapat memilih dan menetapkan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya dan keterampilan yang dimiliki. Hal tersebut berkaitan dengan....a. Tujuan bimbinganb. Fungsi bimbinganc. Prinsip bimbingand. Asas bimbinganJawabanc. Prinsip bimbingan8. Layanan bimbingan hendaknya berkesinambungan dan berdasar pada potensialitas siswa. Hal ini berhubungan dengan . . . .a. Pengembangan dan keutuhannyab. Proses dan individualitasc. Keutuhan dan berkegiatand. Untuk semua siswa dan kemandirianJawabanb. Proses dan individualitas9. Guru merupakan tangan pertama dalam menangani dan melaksanakan pembimbingan dan konseling kepada peserta didik karena….a. Siswa dekat dengan gurub. Guru yang menemukan masalah dan memahami latar belakang siswac. Guru lebih mengetahui minat dan bakat siswad. Kedekatan siswa dan guru akan memperjelas bakat dan minat siswaJawaband. Kedekatan siswa dan guru akan memperjelas bakat dan minat siswa10. Memberikan bantuan pemecahan masalah berdasarkan prinsip bimbingan, merupakan kegiatan guru bimbingan dan konseling dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan….a. Azas bimbinganb. Tujuan bimbinganc. Kaidah bimbingand. Struktur bimbinganJawabana. Azas bimbingan11. Berikut ini adalah ciri-ciri dari suatu profesi, kecuali . . .a. Mampu bekerja dengan baikb. Sistem imbalan yang memadaic. Pengakuan dari masyarakatd. Memiliki standar kerja bakuJawabana. Mampu bekerja dengan baik12. Diadakannya pelatihan-pelatihan di Balai Pelatihan Guru BPG tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan mengajar merupakan contoh dari usaha pengembangan. . .a. Strategi pembelajaranb. Pengetahuanc. Keterampilan mengajard. ProfesiJawaband. Profesi13. Pengertian kompetensi kepribadian guru sebagai guru pendidik mengacu pada…a. Perbuatannya yang luhurb. Pengabdiannya yang tanpa pamrihc. Perilakunya yang dapat dipercaya dan diteladanid. Tugasnya sebagai penyampai nilai-nilai luhur masyarakatJawabanc. Perilakunya yang dapat dipercaya dan diteladani14. Di bawah ini merupakan peranan guru dalam membantu perkembangan pribadi siswa, kecuali . ..a. Pedulib. Konsistenc. Permisifd. Lingkungan yang labilJawaband. Lingkungan yang labil15. Sebagai administrator, kepala sekolah melaksanakan tugasnya dengan cara…a. Mengkoordinasikan kebutuhan pelaksanaan pendidikanb. Mengklasifikasikan kegiatan pendidikanc. Mengelola kebutuhan prasaranad. Mengelola administrasi pendidikanJawabana. Mengkoordinasikan kebutuhan pelaksanaan pendidikan16. Berikut ini masalah siswa yang perlu bantuan bimbingan guru kecuali masalah…a. Hasil belajar rendahb. Takut berbicara di depan kelasc. Kekurangan uangd. Kurang percaya diriJawabanc. Kekurangan uang17. Berikut ini adalah bantuan untuk menumbuhkan sikap belajar pada siswa kelas 4 SD, kecuali…a. Membiasakan mengerjakan PR dengan tertibb. Membuat catatan yang jelas dan rapic. Melatih siswa membaca dengan cermatd. Mengganti guru yang disukai siswaJawaband. Mengganti guru yang disukai siswa18. Siswa yang kurang mampu menguasai diri sering membuat keributan di kelas, dan sering tidak masuk karena kurang diperhatikan oleh guru. Gejala tersebut merupakan stres yang disebabkan oleh faktor....a. Iklim kehidupan keluargab Fisik-biologikc. Pekerjaand. PsikologikJawaband. Psikologik19. Tipe kepribadian yang dapat menangkal atau mengurangi kadar stres pada diri seseorang adalah....a. Emotional supportb. Optimismec. Appraisal supportd. HardinessJawaband. Hardiness20. Contoh coping positif/ konstruktif adalah....a. Setiap mempunyai masalah, saya selalu membicarakannya dengan orang lainb. Setiap mempunyai masalah, saya menduga pasti disebabkan oleh orang lainc. Saya menunda satu kegiatan agar dapat mengerjakan kegiatan yang laind. Saya lebih suka membaca buku dari pada membicarakan orang lainJawaband. Saya lebih suka membaca buku dari pada membicarakan orang lain21. Cara atau metode yang dapat dilakukan seseorang dalam melakukan pendekatan coping positif adalah seperti di bawah ini, kecuali...a. Memahami dan mengerti tingkatan stressb. Memahami sebab-sebab timbulnya stressc. Memelihara stres dengan sebaik-baiknyad. Dapat menemukan solusi mengatasi stressJawabanc. Memelihara stres dengan sebaik-baiknya Gurumempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menyiratkan bahwa guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. 80% found this document useful 5 votes3K views19 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?80% found this document useful 5 votes3K views19 pagesAdministrasi Pendidikan Dalam Profesi KeguruanJump to Page You are on page 1of 19 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 17 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.AdministrasiPendidikan Dalam Profesi Keguruan. Kategori: Tugas Kuliah on Thursday, 4 June 2009 pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi